Pengertian Dan Macam-macam Sunah Menurut Syari'at

Pengertian Dan Macam-macam Sunah Menurut Syari'at


Pengertian As-Sunnah Menurut Syari’at

MACAM-MACAM SUNAH

sunnah apabila ditinjau dari zatnya terbagi menjadi tiga bagian :
  • Sunnah qauliyah (berupa perkataan),  seperti perkataan Rasulullah SAW :


الدِّيْنُ نَصِيْحَةِ اللهِ وَرَسُولِهِ وَلاَِ ئِمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Agama adalah Nasihat bagi Allah swt, utusannya dan para pemuka kaum muslimin seluruhnya. (H.R. Bukhari )
    Perkataan rasulullah saw menjadi sumber hukum syara’ apabila maksud dan tujuannya sebagai penerang hukum-hukum ataupun tasyri’nya. Sedangkan apabila perkataan tersebut berada dalam urusan dunia secara murni yang tidak ada hubungannya dengan tasyri’ dan tidak timbul berdasarkan wahyu, maka sunah tersebut tidak dapat dijadikan dalil dalam hukum tasyri’ dan tidak mesti mengikutinya. Contoh hadist diriwayatkan baha rasulullah sa melihat sekelompok kaum di madinah sedang melakukan penyerbukan kurma kemudian beliau memberi isyarat untuk meninggalkannya, akhirnya hasil panen buah kurma tidak memuaskan, rasul pun bersabda “serbukilah kalian lebih mengetahui urusan duniamu.
  • sunnah fi’liyah (berupa perbuatan ), seperti sunnah pelaksanaan sholat dengan gerakannya dan rukunnya. Sunnah ada yang menjadi sumber hukum dan terdapat pula yang tidak dijadikan sumber hukum, diantaranya :
    1. Al-Af'al al-jabliyah, yaitu perbuatan yang bersumber dari rasulullah saw sebagai manusia biasa, seperti makan, minum, tidur, seyum, cara berpakaian, dan sebagainya. Maka perbuatan semacam ini tidak mesti diikuti kecuali hanya sebatas boleh meniru beliau seperti yang dilakukan oleh Abdullah bin Umar.

           Diriwayatkan oleh Abu hurairah r.a. beliau berkata, Rasulullah saw bersabda : 
      "apabila seseorang ingin tidur, hendaklah dia menyimpulkan penghujung kainnya lalu lalu membuang debu-debu yang ada kemudian membaca :  
      بسم الله الرحمن الرحيم
      karenua dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi ditempat tidurnya selepas itu. Apabila dia ingin berbaring hendaklah dia beraring diatas lambung kanan, kemudian berdoa :
      سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبِّ بِكَ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبكَ اَرْفَعُهُ اِنْ اَمْسَكْتَ نَفْسِي فَاغْفِرْلَهَا وَان اَرْسَلْتَهَأ فَهْفَضْهَا بِمَا تَهْفَظُ بِهِ عِبَدَكَ الصَّالِهِينَ

    2. Perkara yang tetap hanya untuk Rasulullah SAW (kekhususan) tidak untuk umat, seperti kekhususan Rasul untuk melakukan puasa wisal, nikah lebi dari empat istri dan sebagainya.
      حديث بن عمر رضي الله عنهما : أَنَّ النبيَّ صلى اللهُ عليه وسلّم نَهَى عَنِ الوِِصَالِ قَلُوا إِنَّكَ تَوَاصِلُ قَالَ اني لَسْتُ كَهَيئتِكُمْ انِّي أُطْعَمُ وَأُسْقَى

      Dari ibnu umar r.a. ia berkata : rasulullah saw melarang puasa wishal, mereka bertanya : apakah engkau berpuasa wishal ? Beliau menjawab, "aku tidak seperti kalian," aku diberi makan dan minum. Puasa wishal adalah seseorang menyambung puasa dua hari atau lebih tanpa makan dan minum antara kedua hari itu. Juga dari abu hurairah r.a. dan Aisyah r.a. bahwa rasulullah melarang puasa wishal. 
    3. perkara yang diketahui bahwa perbuatan rasulullah saw hanya sebagai penjelas (memperinci) bagi Al-Qur'an yang global. maka penjelasan rasul tersebut adalah hukum tasyri' yang wajib dilaksanakan oleh umat. Seperti hukum Nas yang menerangkan perbuatan baik yang wajib, sunat (mandub), dan sebagainya.
           sunnah tersebut menjadi penerang bagi hukum global baik secara jelas yang diucapkan atau jelas situasinya. contoh pertama seperti hadist "sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat sholatku". hadist ini sebagai penerang ayat Al-Qur'an yang berbunyi: "kerjakanlah sholat !. Contoh kedua adalah seperti keputusan yang berupa perintah seperti memotong tangan dari pergelangan. Sunnah ini sebagai penjelas bahkan penguat bagi maksud ayat Al-qur'an Q.S. Al-maidah : 38 yang artinya : "pencuri (laki-laki dan perempuan) maka potonglah tangannya".
    4. perkara yng diperkuat oleh rasulullah saw sebagi pemula, dan dikenal dengan sifatnya yang syar'iyah baik wajib, mandub, dan boleh, karena hal tersebut merupakan tasyri' bagi umat. Sebagaimana firmman Allah swt yang artinya"Sungguh rasul muhammad saw adalah contoh suri tauladan yang baik bagi kamu sekalian".
    5. perkara yang  diperbuat oleh rasulullah saw akan tetapi tidak diketahi sifatnya sebagai hukum syara', seperti perbuatannya dalam senantiasa melakukan ibadah qiyamul lail bagi rasul wajib, tidak bagi umat kecuali hanya mustahab saja. Sebagai mana firman allah swt :
      وَمِنَ الَّيلِ فَتَحَجَّدْ نَافِلَةً لَّكَ عَسَي ان يَبْعَثَكَ ربك مقا مَّحْمُودًا

      Dan pada sebaian malam, lakukanlah sholat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.


  • sunnah Taqririyah (ketetapan) adalah diamnya rasulullah dari mengingkari ucapanataupun perbuatan yang timbul dari para sahabat yang berada dengannya (hadir bersamanya) ataupun tidak karena diannya rasul saw menunjukan bahwa perkara tersebut dalam baasan kebolehan, karena rasul tidak diam dalam masalah kebatilan dan kemungkaran. seperti beliau tidak menggubris dua orang anak yang sedang bermain perang-perangan diasjid. dan masih banan contoh yang lain.
mohon ma'af jika ada kesalahan dalam tulisan mohon di koreksi. 

APA SYAHADAT? Pengertian Dan Penjelasannya

APA SYAHADAT? Pengertian Dan Penjelasannya


Etimologi

Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (شهد), yang artinya ia telah menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan dalam keesaan Tuhan (Allah) dan Nabi Muhammad sebagai RasulNya.

Kalimat

Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:

  • Kalimat pertama :
Syahadat1.gif
ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh
artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
  • Kalimat kedua :
Syahadat2.gif
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh
artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

[sunting]Makna syahadat

  • Pengakuan ketauhidan.
    Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah dan tiada tuhan yang lain selain Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
  • Pengakuan kerasulan.
    Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw.[2]

[sunting]Makna Laa Ilaaha Illallah

Kalimat Laa Ilaaha Illallah sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah semata[3].
Berkaitan dengan mengilmui kalimat ini Allah ta'ala berfirman: "Maka ketahuilah(ilmuilah) bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah" (QS Muhammad : 19)
Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna syahadat tauhid adalah wajib dan mesti didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain. Di samping itu Rasulullah pun menyatakan: "Barang siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas maka akan masuk ke dalam surga."[4]
Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah mereka yang memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yangAllah menciptakan alam karenanya. Rasul mengajak paman beliau Abu Thalib, Ketika maut datang kepada Abu Thalib dengan ajakan "wahai pamanku ucapkanlah Laa Ilaaha Illallah sebuah kalimat yang aku akan jadikan ia sebagai hujah di hadapan Allah" namun Abu Thalib enggan untuk mengucapkan dan meninggal dalam keadaan musyrik.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tinggal selama 13 tahun di makkah mengajak orang-orang dengan perkataan beliau "Katakan Laa Ilaaha Illallah" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang qurays di zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barangsiapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdoa kepada selain Allah.

[sunting]Inti syahadat

Inilah sekilas tentang makna Laa Ilaaha Illallah yang pada intinya adalah pengakuan bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah ta'ala semata[5].

[sunting]Kandungan syahadat

  • Ikrar
Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan itu.
  • Sumpah
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.
  • Janji
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.[6]

[sunting]Syarat syahadat

Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu tidak sempurna. Jadi jika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya itu tidak sah.
Syarat syahadat ada tujuh [7], yaitu:
  • Pengetahuan
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
  • Keyakinan
Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.
  • Keikhlasan
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah SWT.
  • Kejujuran
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.
  • Kecintaan
Kecintaan berarti mencintai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman. Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah Rasulullah SAW.
  • Penerimaan
Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam. Artinya, bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali Al Qur'an dan Sunnah Rasul.
  • Ketundukan
Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya secara lahiriyah. Artinya, seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Perbedaan antara penerimaan dengan ketundukan yaitu bahwa penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan dilakukan dengan fisik.Oleh karena itu, setiap orang yang bersyahadat tidak harus disaksikan amirnya dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

[sunting]Asas dari tauhid dan Islam

Laa Ilaaha Illallah adalah asas dari tauhid dan Islam dengannya direalisasikan dalam segala bentuk ibadah kepada Allah dengan ketundukan kepada Allah, berdoa kepadanya semata dan berhukum dengan syariat Allah[8].
Seorang ulama besar Ibnu Rajab mengatakan: Al ilaah adalah yang ditaati dan tidak dimaksiati, diagungkan dan dibesarkan dicinta, dicintai, ditakuti, dan dimintai pertolongan harapan. Itu semua tak boleh dipalingkan sedikit pun kepada selain Allah. Kalimat Laa Ilaaha Illallah bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas kesyirikan.

[sunting]Makna syahadat bagi Muslim

Bagi penganut agama Islam, Syahadat memiliki makna sebagai berikut[9]:
  1. Pintu masuk menuju islam; syarat sahnya iman adalah dengan bersyahadatain (bersaksi dengan dua kalimat syahadah)
  2. Intisari ajaran islam; pokok dari ajaran Islam adalah syahadatain, sebagaimana ajaran yang dibawa nabi-nabi dan rosul-rosul sebelumnya
  3. Pondasi iman; bangunan iman dan Islam itu sesungguhnya berdiri di atas dua kalimat syahadah
  4. Pembeda antara muslim dengan kafir; hal ini berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban syariat[10] yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang setelah dia mengucapkan dua kalimat syahadah
  5. Jaminan masuk surga; Allah SWT memberi jaminan surga kepada orang yang bersyahadatain

[sunting]

Cara Sholat Fardhu 5 Waktu Dan Bacaan Lengkap

Sholat fardhu
Sholat Fardhu

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salat Fardu adalah salat dengan status hukum Fardu, yakni wajib dilaksanakan. Salat Fardhu sendiri menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni : Fardhu 'Ain yakni yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam salat ini adalah salat lima waktu dan salat Jumat untuk pria.

Bagaimana tata cara Sholat fardhu 5waktu? mungkin kalian akan bertanya"/mencari buku panduan tentang bagaimana tata cara sholat fardhu dan bacaan doanya. kalian tidah usah beli buku itu karena di sini ada.


1. 
Seorang muslim yang hendak melakukan shalat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu shalat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.
Kemudian berniat untuk melakukan shalat yang ia maksudkan di dalam hatinya tanpa diucapkan. (lihat shalat-shalat wajib)

2.
Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.

Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya, tetapi di atas pusar.

Kemudian membaca do'a iftitah,lalu ta'awwudz (a'udzu billahi minasy syaithanirrajim) dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah dan apabila telah selesai dia membaca aamiin. contoh salah satu do'a iftitah :


"Allahu Akbaru kabiraw walhamdu lillahi kathiraw wasubhanallahhi bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna solati wanusuki wamahyaya wammamati lillahi rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal muslimin".
yang Artinya:
"Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah tuhan seru sekelian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam)".


3.
"Allahu akbar kabiiraw walhamdulillaahi katsiiraw wasubhaanallaahi bukrataw wa-ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal-ardla haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil 'aalamiina laa syariika lahuu wabidzaalika umirtu wa-ana minal muslimiin."


Surat Al fatihah :

"Bismillaahirrahmaanirraahiim."
"Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na 'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinashshiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina 'an'amta 'alaihim qhairil maqhdluubi 'alaihim waladldlaallin"

"Amin"


4.
 Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Al-Qur'an.
misalnya surat Al-Ikhlas :

"Bismillaahirrahmaanirraahiim."
"Qulhuwallahu ahad Allaahushshamad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakullahuu kufuwan ahad."


5. Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku' sambil mengucapkan Allahu Akbar selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak mengangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkukkannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.


6. Pada saat ruku', membaca :

"Subhaana rabbiyal 'azhiimi wabihamdih" sebanyak tiga kali. artinya "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji kepadaNya".

7.
Kemudian bangkit dari ruku' seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" artinya :"Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya" sehingga tegak berdiri dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca do'a :
"Rabbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wamil-umaasyi'ta min syai-in ba'du"
artinya "Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu"

8. Kemudian sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.

9. Kemudian membaca
"Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdih "sebanyak tiga kali. artinya : "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepadaNya"

10. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian duduk Iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca:
"Rabbiqhfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii"
artinya: "Wahai Tuhanku ampunilah aku,kasihanilah aku,cukupilah kekuranganku,angkatlah (derajat)ku beririzqilah aku,beri petunjukla aku, sehatkanlah aku dan ma'afkanlah aku."

11. Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemudian melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca do'a iftitah lagi. Apabila telah menyelesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melaksanakan tasyahhud. Apabila shalatnya hanya dua rakaat saja seperti shalat Subuh, maka membaca tasyahhud kemudian membaca shalawat Nabi shallallaahu alaihi wasallam, lalu langsung salam, dengan mengucapkan:
"Assalaamu 'alaikum warahmatullaah" yang artinya : "Semoga kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu." Sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.

12.
Jika shalat itu termasuk shalat yang lebih dari dua rakaat, maka ketika selesai membaca tasyahhud. salah satu bunyi tasyahhud :
"Attahiyyatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaayulillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabaraakatuh. Assalaamu 'alaina wa'alaa 'ibaadillaahishshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna Muhammadarrasuulullah. Allaahummashalli 'alaa Muhammad".
Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.

13.
Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahhud, serta membaca shalawat kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam




"Wa 'alaa aali Muhammad kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibraahim. Wabaarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarata 'alaa Ibraahim wa 'alaa aali Ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid"

dan disunnatkan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat hal berikut:
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa api Neraka, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

14.
Kemudian mengucapkan salam

"Assalaamu 'alaikum warahmatullaah" dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.


Sumber from : http://syawhy.wordpress.com/religious-stuff/bacaan-sholat/